TRIBUNNEWS.COM - Hampir tak ada orang yang bisa menolak enaknya minuman bersoda. Tapi Anda harus mengetahui dan berpikir lagi kenapa soda tidak baik untuk Anda.
Konsultan nutrisi dari New York Keri M. Gans menguraikan beberapa alasan kenapa Anda harus mengatakan 'tidak' pada soda.
1. Soda tidak berharga untuk tubuh Anda
Menurut Gans, ini adalah alasan utama untuk tidak minum soda. Soda sama sekali tidak memiliki nilai gizi. Soda hanya diisi dengan gula dan kalori.
Menurut Gans, ini adalah alasan utama untuk tidak minum soda. Soda sama sekali tidak memiliki nilai gizi. Soda hanya diisi dengan gula dan kalori.
2. Soda berkontribusi dengan obesitas dan diabetes
Soda sarat akan fruktosa, pemanis buatan yang telah dikaitkan sebagai penyebab munculnya obesitas. Konsumsi soda juga telah dihubungkan dengan perkembangan diabetes tipe 2 karena kandungan gula dan dampaknya pada hormon tubuh.
Soda sarat akan fruktosa, pemanis buatan yang telah dikaitkan sebagai penyebab munculnya obesitas. Konsumsi soda juga telah dihubungkan dengan perkembangan diabetes tipe 2 karena kandungan gula dan dampaknya pada hormon tubuh.
Selain itu, sebuah studi mengatakan bahwa kandungan zat-zat dalam soda dapat meningkatkan nafsu makan, kesulitan menurunkan berat badan, gangguan tidur dan sulit menjaga berat badan.
3. Soda merusak gigi
Gula pada minuman bersoda dapat mengikis perlindungan gigi Anda. Gula dan bakteri di mulut akan bekerja membentuk asam karbol melalui karbonasi. Asam ini dapat melemahkan enamel gigi dan menyebabkan gigi berlubang serta kerusakan gigi.
Gula pada minuman bersoda dapat mengikis perlindungan gigi Anda. Gula dan bakteri di mulut akan bekerja membentuk asam karbol melalui karbonasi. Asam ini dapat melemahkan enamel gigi dan menyebabkan gigi berlubang serta kerusakan gigi.
4. Minum soda melemahkan tulang
Kebanyakan minuman bersoda mengandung fosfor dan kafein. Kedua bahan ini diyakini dapat menyebabkan osteoporosis. Para ahli juga khawatir jika kebiasaan ini terus berlanjut, kalsium pada tulang lama kelamaaan akan habis.
Kebanyakan minuman bersoda mengandung fosfor dan kafein. Kedua bahan ini diyakini dapat menyebabkan osteoporosis. Para ahli juga khawatir jika kebiasaan ini terus berlanjut, kalsium pada tulang lama kelamaaan akan habis.
5. Soda membahayakan organ utama tubuh
Penelitian telah menunjukkan bahwa konsumsi minuman ringan secara rutin meningkatkan kemungkinan penyakit ginjal kronis, sindroma metabolik yang berhubungan dengan jantung dan penyakit hati kronis.
Alasan yang lainya:
Semakin banyak saja alasan untuk tidak mengonsumsi minuman soda. Kali ini peneliti mengungkapkan fakta horor tentang minuman soda. Hampir 48 persen minuman soda yang berasal dari tempat-tempat fast food atau cepat saji mengandung bakteri yang banyak terdapat pada tinja.
Bakteri tersebut awalnya berkembang dari kran minuman soda yang jarang dibersihkan. Bisa dibayangkan jika bakteri yang menempel pada kran minuman soda itu masuk dan berkembang dalam tubuh manusia. Alhasil, diare, sakit perut, keracunan dan penyakit pencernaan lainnya pun bisa mengancaman kesehatan.
Para ahli mikrobiologi dari Hollins University mengumumkan hasil penemuan tersebut dalam International Journal of Food Microbiology.
Mereka melaporkan bahwa bakteri coliform yang banyak terdapat dalam feses terdeteksi sebanyak 48 persen pada minuman soda dan hasil mikroskop menunjukkan jumlah bakterinya lebih besar dari 500 cfu/ml. Jumlah yang cukup untuk menyebabkan usus menghasilkan reaksi yang tidak nyaman.
Lebih dari 11 persen minuman yang dianalisa adalah bakteri coliform Escherichia coli (E. Coli) dan 17 persennya adalah Chryseobacterium meningosepticum. Beberapa bakteri patogen lainnya yang terdapat dalam minuman soda antara lain Klebsiella, Staphylococcus, Stenotrophomonas, Candida dan Serratia.
Fakta lainnya yang lebih mengejutkan adalah, hampir semua bakteri yang teridentifikasi tersebut menunjukkan resistensi atau kekebalan terhadap 11 jenis antibiotik yang diujikan peneliti.
Peneliti juga melaporkan peningkatan kasus penyakit 'gastric distress' atau penyakit gangguan pencernaan pada beberapa orang yang mengonsumsi minuman soda dari restoran cepat saji.
Meskipun beberapa tempat makan fast food sudah memiliki sertifikat aman dari perusahaan auditor atau penjamin kesehatan, namun banyak diantaranya yang tidak melakukan update sertifikasi selama beberapa tahun.
"Hal ini semakin meyakinkan bahwa mengonsumsi minuman soda tidak aman. Lebih banyak bahaya yang akan didapatkan daripada keuntungan mengonsumsinya," ujar seorang peneliti seperti dikutip dari Treehugger,Jumat (berbagai sumber)
Penelitian telah menunjukkan bahwa konsumsi minuman ringan secara rutin meningkatkan kemungkinan penyakit ginjal kronis, sindroma metabolik yang berhubungan dengan jantung dan penyakit hati kronis.
Alasan yang lainya:
Semakin banyak saja alasan untuk tidak mengonsumsi minuman soda. Kali ini peneliti mengungkapkan fakta horor tentang minuman soda. Hampir 48 persen minuman soda yang berasal dari tempat-tempat fast food atau cepat saji mengandung bakteri yang banyak terdapat pada tinja.
Bakteri tersebut awalnya berkembang dari kran minuman soda yang jarang dibersihkan. Bisa dibayangkan jika bakteri yang menempel pada kran minuman soda itu masuk dan berkembang dalam tubuh manusia. Alhasil, diare, sakit perut, keracunan dan penyakit pencernaan lainnya pun bisa mengancaman kesehatan.
Para ahli mikrobiologi dari Hollins University mengumumkan hasil penemuan tersebut dalam International Journal of Food Microbiology.
Mereka melaporkan bahwa bakteri coliform yang banyak terdapat dalam feses terdeteksi sebanyak 48 persen pada minuman soda dan hasil mikroskop menunjukkan jumlah bakterinya lebih besar dari 500 cfu/ml. Jumlah yang cukup untuk menyebabkan usus menghasilkan reaksi yang tidak nyaman.
Lebih dari 11 persen minuman yang dianalisa adalah bakteri coliform Escherichia coli (E. Coli) dan 17 persennya adalah Chryseobacterium meningosepticum. Beberapa bakteri patogen lainnya yang terdapat dalam minuman soda antara lain Klebsiella, Staphylococcus, Stenotrophomonas, Candida dan Serratia.
Fakta lainnya yang lebih mengejutkan adalah, hampir semua bakteri yang teridentifikasi tersebut menunjukkan resistensi atau kekebalan terhadap 11 jenis antibiotik yang diujikan peneliti.
Peneliti juga melaporkan peningkatan kasus penyakit 'gastric distress' atau penyakit gangguan pencernaan pada beberapa orang yang mengonsumsi minuman soda dari restoran cepat saji.
Meskipun beberapa tempat makan fast food sudah memiliki sertifikat aman dari perusahaan auditor atau penjamin kesehatan, namun banyak diantaranya yang tidak melakukan update sertifikasi selama beberapa tahun.
"Hal ini semakin meyakinkan bahwa mengonsumsi minuman soda tidak aman. Lebih banyak bahaya yang akan didapatkan daripada keuntungan mengonsumsinya," ujar seorang peneliti seperti dikutip dari Treehugger,Jumat (berbagai sumber)
0 comments:
Posting Komentar